Metode Penyembuhan dengan Getaran Warna (2)

Di jagad pengobatan kuno metode penyembuhan dengan getaran warna bukan sesuatu yang dianggap asing.

Para ahli medis maupun pengobatan sejak jaman dulu menerapkan warna sebagai perangsang penyembuhan.

Diantara unsur warna yang tercipta dari alam seperti matahari, tumbuh-tumbuhan, dan air laut maupun zat pewarna buatan manusia masing-masing membawa getaran energi yang berbeda. Baik yang dapat kita rasakan melalui indera penglihatan maupun biasan-biasan yang diterima oleh syaraf dalam tubuh kita. Adapun unsur getaran dari berbagai macam warna yang biasa digunakan sebagai media penyembuhan berikut ini;

Hijau
Efek fisik; hijau baik untuk membantu fungsi jantung, merangsang kelenjar pituitari dan pertumbuhan tubuh. Membantu penyembuhan patah tulang, merangsang pertumbuhan kembali jaringan, dan membantu menyembuhkan luka luar atau semacam memar. Warna hijau dianggap sangat baik untuk menyembuhkan kanker dan mentralkan racun dalam darah.
Namun, pemakaian sinar hijau berlebihan akan menciptakan energi negatif. Terlalu over dalam pemakaian sinar hijau menyebabkan gairah dalam tubuh berkurang, mudah loyo dan kegerahan.
Efek psikologis; hijau bisa dirasakan sebagai penyeimbangkan emosi, menciptakan suasana tentram dan ketenangan batin, menimbulkan rasa kemanusiaan yang tinggi, stabil, mengurangi kecemasan, dan identik dengan kelenturan (fleksibel).

Biru
Efek fisik; warna biru membantu melancarkan metabolisme tubuh, membantu menghentikan pendarahan dan menyembuhkan sakit telinga, hidung dan mata, verises, bisul dan borok. Termasuk penyakit kulit, radang dan eksem juga sebagai pencuci darah dan penyembuh luka.
Warna biru juga mampu membantu mengendurkan saraf, mengatur pertumbuhan jaringan secara seimbang. Ia baik bagi yang mengalami guncangan jiwa, gangguan sistem saraf, namun bila diberikan secara berlebihan akan menyebabkan sakit kepala. Karena bersifat ‘dingin’, warna biru mestinya dihindari oleh mereka yang sirkulasi darahnya kurang baik.
Efek psikologis; warna biru menenangkan, menurunkan emosi, menciptakan kepercayaan bagi orang lain, menyejukkan pikiran, menciptakan rasa tenang bagi yang gugup dan menjernihkan pikiran yang jenuh. Namun, menimbulkan rasa malas dan mengantuk, depresi, dan rasa sedih.

Nila
Efek fisik; warna nila memiliki efek yang hampir sama dengan biru, yaitu menerangkan, menghentikan pendarahan, merawat indera penglihatan, pendengaran, dan penciuman (karenanya warna nila juga melambungkan “mata ketiga”), menyembuhkan asma. Karena juga memiliki unsur merah, warna nila mampu meredam rasa sakit sehingga memiliki sifat semacam obat bius.
Efek psikologis; unsur nila identik dengan martabat (harga diri), kesejahteraan, pengayoman, bahkan memiliki aspek spiritual yang kuat.

Ungu
Efek fisik; pengaruhnya sampai ke jaringan terdalam, sehingga digunakan untuk mengatasi masalah saraf dan mental, membantu penderita rematik dan epilepsi, penyembuhan sakit tulang, kasus-kasus gegar otak, gangguan ginjal dan kandung kemih, peradangan sumsum tulang belakang, dan tumor.
Efek psikologis; sebagai obat penenang dan mempercepat tidur, secara alami baik bagi orang yang mudah tersinggung dan penggugup, meredakan amarah, membangun rasa percaya diri (PD) dan membentuk kemampuan spiritual yang tingg